30 Desember 2015

Kesadaran yang Terpejam

Kesadaran yang Terpejam...
Aku hanyalah sebatang pena yang sudah lama tak pernah digunakan lagi. Aku hampir saja mengering, bahkan sebentar lagi, mungkin.
Aku sudah lupa bagaimana caranya merangkai puisi, menguasai hati dan pikiran untuk mengubahnya menjadi inspirasi yang hidup. Aku tidak tahu lagi bagaimana caranya menemukan kata yang tepat untuk satu saja keadaanku saat ini, selain hanya mengulang-ulang kata yang sama yang aku lakukan. Kata-kata yang sama, baris demi baris. Seperti air yang tertumpah, bukan tertuang. Seperti gerimis yang sesaat lalu kering, dan gerimis lagi, dan lalu kering lagi.
Inspirasi yang hilang, ataukah semangat yang seakan tak punya lagi kesempatan untuk tumbuh. Musim kemarau berlalu, musim hujan pun tak menentu. Sebaris udara yang kurasa, yang kadang dingin, dan tak jarang pula panas.
Rangkaian hidup terus berjalan, namun tak sempat kusimpan perjalanan itu dalam sebait saja cerita. Sendiri, juga tidak! Ramai namun sepi. Tersenyum namun hati menangis. Bersandar pada ketentuan yang ada. Mencari keberadaan hakiki yang mungkin harus kutemukan: Kesadaran!
read more

17 Desember 2014

Langit Merah

Tatkala aku mengerti apa yang terjadi
Hutan-hutan terbakar dan bara api yang menghanguskan
Lebih banyak dari pada itu, dan mereka terus berlari
Dan lebih banyak dari mereka yang berlari serta saling menyalahkan

Tatkala aku mengerti apa yang terjadi
Kambing-kambing yang telah mati dan terkapar
Lebih banyak dari pada itu, sapi dan ayam pun telah terlanjur mati
Dan mungkin saja mereka hanya peduli pada lapar

Tatkala aku mengerti apa yang terjadi
Akan lebih banyak dari pada apa yang telah terjadi ini
Dan mereka menyadari, sesaat setelah mati
Tatkala langit merah dan Tuhan berkata: "Semua tak dapat diulang kembali!"



Fariz Huzairi
Jakarta, 17 Desember 2014

read more

13 April 2014

Drama Sebuah Rahasia

Sedih bukanlah pinta untuk meneteskan air mata
Karena terkadang laku lebih dari sebuah cerita
Seperti angin yang mengoyak apa yang ada di atas bumi
Atau yang besar, yang tak lebih kuat dari yang kecil

Apakah cerita itu tak pantas untuk dikisahkan?
Bukankah segala sesuatu yang ada telah hadapi takdirnya?
Kepercayaan, kesulitan, dan aroma kejahatan yang mulai merintih
Menjerit hati dalam senyum tangis dan tersembunyi

Karena hakekat pada terciptanya suatu hati:
Niat menjadi kunci bagaimana raga bertindak,
Keadilan selalu berdiri meski awalnya samar terkalahkan,
Dan kemalangan bukanlah hal yang diraih oleh kebaikan

Di sanalah rahasia itu kan berdiri
Di suatu pagi yang cerah matahari,
Di saat yang tidur pun terjaga, dan yang lupa
Kan kembali pada asalnya
read more